2 UTS-2 My Songs for You
2.1 Lirik
[Verse 1] You, with your words like knives And swords and weapons that you use against me You have knocked me off my feet again Got me feeling like I’m nothing You, with your voice like nails on a chalkboard Calling me out when I’m wounded You, pickin’ on the weaker man
[Pre-Chorus] Well, you can take me down With just one single blow But you don’t know what you don’t know
[Chorus] Someday, I’ll be livin’ in a big, ole city And all you’re ever gonna be is mean Someday, I’ll be big enough so you can’t hit me And all you’re ever gonna be is mean Why you gotta be so mean?
[Verse 2] You, with your switching sides And your wildfire lies and your humiliation You have pointed out my flaws again As if I don’t already see them I walk with my head down, trying to block you out ’Cause I’ll never impress you I just wanna feel okay again See upcoming country shows Get tickets for your favorite artists
[Pre-Chorus] I bet you got pushed around Somebody made you cold But the cycle ends right now ’Cause you can’t lead me down that road And you don’t know what you don’t know
[Chorus] Someday, I’ll be livin’ in a big, ole city And all you’re ever gonna be is mean Someday, I’ll be big enough so you can’t hit me And all you’re ever gonna be is mean Why you gotta be so mean?
[Bridge] And I can see you years from now in a bar Talking over a football game With that same big, loud opinion But nobody’s listening Washed up and ranting about the same old bitter things Drunk and grumblin’ on about how I can’t sing But all you are is mean
[Buildup] All you are is mean And a liar, and pathetic And alone in life, and mean And mean, and mean, and mean
[Chorus] But someday, I’ll be livin’ in a big, ole city And all you’re ever gonna be is mean Yeah, someday, I’ll be big enough so you can’t hit me And all you’re ever gonna be is mean Why you gotta be so mean? Someday, I’ll be livin’ in a big, ole city (Why you gotta be so mean?) And all you’re ever gonna be is mean (Why you gotta be so mean?) Someday, I’ll be big enough so you can’t hit me (Why you gotta be so mean?) And all you’re ever gonna be is mean Why you gotta be so mean?
2.2 Masa yang Penuh Keraguan
Ada lagu yang dulu sering kudengarkan di masa-masa penuh keraguan. Lagu yang muncul tepat saat aku merasa kecil dan suaraku tidak terdengar. Judulnya “Mean” oleh Taylor Swift — lagu country yang, bagi sebagian orang, mungkin hanya lagu balas dendam anti-perundungan. Tapi bagiku, lagu itu terdengar seperti sebuah janji; tentang kekuatan untuk membangun diri sendiri ketika orang lain berusaha meruntuhkanmu.
Baitnya yang berbicara tentang “kata-kata seperti pisau” dan “merasa seperti bukan siapa-siapa”, bukan hanya tentang seorang kritikus. Aku mendengarnya sebagai metafora dari pertarungan batin — suara eksternal dan internal yang terus-menerus menunjukkan kekuranganmu, membuatmu ragu pada jalan yang sedang kamu ambil.
Lagu itu menemaniku di masa-masa penuh perjuangan; masa di mana setiap hari adalah pembuktian. Aku belajar untuk menelan kritik, entah itu tersirat atau langsung. Ada momen aku merasa lelah karena merasa “tidak akan pernah bisa membuatmu terkesan”, tapi tetap harus bangkit keesokan paginya.
Aku ingat satu waktu ketika aku gagal total di depan banyak orang. Rasanya seperti lirik itu: “You have knocked me off my feet again”. Dipermalukan dan merasa kecil. Tapi justru dari situ aku belajar: mendengarkan kritik itu perlu, tapi membiarkan kritik itu mendefinisikanmu adalah sebuah pilihan. Lagu ini menjadi soundtrack untuk memilih bangkit.
Dan setiap kali lagu itu muncul lagi, aku seperti diingatkan betapa pentingnya masa itu — masa di mana rasa sakit hati, keraguan, dan tekad bercampur jadi satu.
2.3 Antara Kritik dan Cita-Cita
Kalimat paling kuingat dari lagu itu tentu saja bagian chorus-nya: “Someday, I’ll be livin’ in a big old city, and all you’re ever gonna be is mean.” Lirik yang lugas, tapi saat itu rasanya seperti sebuah mantra.
Dalam perjuangan menuju impian — entah itu karier atau sekadar pencapaian pribadi — lirik itu mengubah fokusku. “Mean” mengajarkan bahwa cara terbaik merespons kritik destruktif bukanlah dengan berdebat, melainkan dengan berkarya.
Daripada membuang energi untuk melawan mereka, lebih baik gunakan energi itu untuk membangun “kota besar” milikmu sendiri. Percaya pada proses, percaya pada tujuan, dan biarkan kesuksesanmu nanti yang berbicara.
2.4 Sebuah Lagu, Sebuah Ingatan
Sekarang, setiap kali lagu itu muncul lagi, aku tidak only mengingat rasa sakit hati, tapi mengingat sebuah keputusan — keputusan untuk berhenti peduli pada suara-suara jahat dan mulai fokus membangun diri. Lagu ini seperti pengingat tegas bahwa hal-hal besar sering lahir dari momen-momen ketika kita merasa paling kecil.
Aku belajar bahwa “resiliensi” tidak selalu berarti menantang dunia, kadang cuma berarti percaya pada dirimu sendiri sekali lagi, walau dunia sedang meneriakimu bahwa kamu tidak akan bisa.
2.5 Penutup
Lagu ini tidak pernah berhenti relevan, meski aku tak lagi mendengarkannya dengan amarah yang sama. Mungkin karena lagu bukan sekadar bunyi, tapi ruang tempat kenangan beristirahat dengan damai.
Dan jika ada satu pesan yang tersisa dari semuanya, mungkin begini:
Kadang, suara-suara jahat tidak akan pernah hilang — tapi kekuatan yang kamu bangun dari responsmu akan terus bergema, seperti nada terakhir yang tak benar-benar berakhir.